Bagaimana bisa aku melewatkan sejarah yg mungkin terjadi satu kali seumur hidup? But I certainly did.
Apalagi kalau bukan kunjungan bapak BUSH ke istana Bogor nan cantik itu. [narsis ---> maklum orang bogor geto]
Sebelumnya Bogor dipersiapkan sekitar 3 minggu, dari pembersihan kaki lima di ruas jalan sampai penanaman bunga2 nan cantik dan siap petik, pembuatan helipad, dan lain2nya.
Sampai pada hari H, ruas jalan ditutup, aktivitas dihentikan. Tidak ada aktifitas bertransaksi dari sektor riil sampai perbankan. Kalau dibilang merugikan, sok pasti. Berapa milyar kita merugi? Supir angkot, pedagang, kebun raya di hari libur, produsen, and lots more hanya untuk kunjungan 6 jam saja. Sucks. [but look at the bright side, kita dikasih bantuan buat sector pendidikan --> walaupun belom tentu sumbangannya nyampe dan terealisasi – oh so tipical dech]
Sehari sebelum D-DAY, daerah pajajaran yg berpusat di Botani Square dipenuhi oleh para pencari berita. Mobil2 pemancar berjajar rapih di lapangan parkirnya.
At last but not least, gw mencoba ‘mejeng’ di depan kamera yg sedang live report. Ngeliat gw ngga? Huehehe…
20 November 2006 D – DAY
Aku dijemput supir jam 05.15 pagi, jalan2 protokol tampak lengang, para tentara laras panjang tampak berjaga setiap 2 meter [ dengan tampang seremm mereka…] Terasa sekali mencekam berada di kotaku sendiri. Tapi kapan lagi liat kota Bogor sepi dari angkot. Huh, kenapa gw melewatkan momen sejarah ini? Padahal rencanaku, kalau aku diliburkan, aku akan ke daerah jembatan merah untuk berfoto2. Suasana Kawasan buitenzoorg yg masih menempel pada bangunan pertokoannya didukung dengan ketidakhadiran angkot? WOW, pasti priceless moment tuh!
--------------------------------------------------------------------- Yah apa mo dikata. Yang bisa kulihat dan kudengar hanya chopper yg menghentak kaca kamarku. Huh…
Labels: special occation |