Berawal dari suatu sore, setelah kenyang menyantap kwetiau dan nasi goreng yg aku share ama temen seperjuanganku, terdengar sangat lantang dari mulut sang penyiar sebuah radio swasta kalau dia lebih takut mencintai daripada dicintai. 'apa seeh topiknya?' ujarku. 'Lebih takut mana? mencintai atau dicintai?' tangkas temanku. Dahiku mengkerut...
Kalau aku harus memilih, tentu saja aku lebih takut mencintai. Ketakutan itu tentu didasari oleh pengalamanku sendiri. bagaimana tidak? seumur hidupku, hampir 30 kali aku dekat dengan laki2 dan aku hanya cinta pada 2 orang laki2 yg tentunya 2 kali mengalami kepedihan yg sangat dalam. Kalau aku harus mencintai seseorang itu berarti aku harus siap untuk jatuh, karena aku 'titipkan' hati dan perasaanku padanya. Begitu hati dan perasaan tak 'fit in' dengan lingkungan sekitar, timbullah benih2 kepedihan. well, no pain no gain? it's not exist in my love dictionary...
Satu cinta, 2 hati dan 2 perasaan... Sulit sekali untukku mencintai seseorang...
Bukan maksudku untuk bilang kl aku banyak dicintai daripada mencintai, tapi bekalku hanya kejujuran jika itu menyangkut perasaanku dan perasaan seseorang.
Aku akan terus terang bilang kalau aku tidak cocok atau tidak suka pada seseorang, dengan cara penyampaian yg sehalus mungkin. walaupun kebanyakan dari mrk yg lebih sakit hati daripada pasrah pada keadaan. well guys, that's life... no pain no gain to you...
Well, tapi kan aku tidak pernah takut untuk mencoba. kalau ada hampir 30 laki2 di hidupku, 2 diantaranya aku cintai, selebihnya apa? kalau boleh jujur, tentu saja jawabannya adalah nafsu dan sayang. Bisa dikategorikan laki2 yg memang untuk memenuhi kebutuhan biologis agar terjadi balancing hormonal dalam hidup, ada pula laki2 yg memang untuk memenuhi kebutuhan psikologis. well, that's life... like it or not... no need to pretend to get what we wanted...
love is blind... as blind as it can be...
Setelah menulis blog ini, terdengar keras di earphone komputerku. Lagu yg aku suka saat ini...
mengapa ku harus menangis menyesali kepergianmu
aku harus setegar karang kokoh berdiri di lautan yang takkan hancur karena
ombak yang tak tentu menerjang tak pernah menyesal
mengenal dirimu jalan yang kutempuh
tlah tertuju pada mu ku takkan sesali
pengalaman cinta ini wanita terindah
pernah jadi milikku pergantian musim selalu
mengingatkan aku padamu adakah engkau mendengar aku
menyebut memanggil namamu perlahan kucoba berdiri
menahan perih dan bernyanyi mungkin kau pernah terluka
jalanku tanpa dirimu
--------------------------------- ditulis setelah seharian berkelit dengan kerjaan. tak tahunya teman seperjuanganku juga menulis topik yg sama di blognya. mungkin karena kita makan 1 piring berdua... halah.. dangdut banget!
|